Bentuk Hubungan

Akhir-akhir ini, fenomena nikah siri memberikan kesan yang menarik. Pertama, nikah siri sepertinya memang benar-benar telah menjadi trend yang tidak saja dipraktekkan oleh masyarakat umum, namun juga dipraktekkan oleh figur masyarakat yang selama ini sering disebut dengan istilah kyai, dai, ustad, ulama, atau istilah lainnya yang menandai kemampuan seseorang mendalami agama (Islam). Kedua, nikah siri sering ditempatkan menjadi sebuah pilihan ketika seseorang hendak berpoligami dengan sejumlah alasannya tersendiri.


(Referensi : http://www.google.co.id/nikah_siri/)


Hubungan Seks di Luar Nikah

Prinsipnya, hubungan seks di luar nikah oleh agama manapun dilarang. Bagi pemeluk Hindu di Bali, diuraikan dalam Trikaya Parisudha tentang Kayika, yang disebut: “tan paradara”. Pengertian tan paradara ini diartikan luas sebagai menggoda, bersentuhan seks, berhubungan seks, bahkan menghayalkan seks dengan wanita/ lelaki lain yang bukan istri/ suaminya yang sah.


(Referensi : http://www.google.co.id/hubungan_diluar_nikah/)


Seks Abnormal

Tingkah laku normal ialah tingkah laku yang adekwat (serasi, tepat) yang bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya. Tingkah laku pribadi yang normal ialah perilaku yang sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat dimana ia berada; sesuai pula dengan norma-norma sosial yang berlaku pada saat dan tempat itu, sehingga tercapai relasi personal dan interpersonal yang memuaskan. Tingkah laku abnormal/menyimpang adalah tingkah laku yang tidak serasi/tepat, tidak bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuai norma sosial yang ada.

Apa sih seks normal itu?

Baik pria maupun wanita harus menyadari, relasi seksual itu sebaiknya dilakukan dalam batas-batas norma etis/ susila, sesuai dengan norma-norma masyarakat dan agama , demi menjamin kebahagiaan pribadi dan ketentraman masyarakat.

Abnormalitas seks yang disebabkan oleh dorongan seksual, misalnya:
• Prostitusi atau pelacuran
• Promiskuitas (hubungan seks secara bebas yang didorong oleh nafsu-nafsu seks saja)
• Perzinahan
• Perkosaan
• Kebekuan seks
• Impotensi
• Ejakulasi dini
• Pembuangan sperma yang terlalu cepat
• Ejakulasi namun tanpa mengalami puncak kepuasan/orgasme seksual saja

Abnormalitas seks dengan cara-cara yang abnormal dalam pemuasan dorongan seksualnya, misalnya:
• Onani atau masturbasi
• Sadisme
• Masokhisme dan sadomasokhisme

Mengapa perilaku abnormalitas seks berhubungan dengan adiksi?

Perilaku abnormalitas seks sangat berkaitan dengan adiksi, perilaku ini biasanya juga didorong karena adanya faktor dari pemakaian drugs, yang menyebabkan si pecandu memiliki kecenderungan melakukan perilaku ini.

Pecandu suka dengan ketegangan/tantangan yang dapat memancing adrenalin dan juga "bereksperimen" dengan perilaku-perilaku abnormal, termasuk melakukan kekerasan di dalam berhubungan seks. Seperti; sadisme, masokhisme, sadomasokhisme, dst.

Biasanya, untuk memenuhi kebutuhan drugsnya pecandu melakukan prostitusi atau berhubungan seks dengan bandar, orang asing, bahkan temannya sendiri untuk mendapatkan drugs. Ditambah dengan gaya hidup seks bebas yang mendorong tindakan-tindakan abnormalitas seks.

Faktor dari jenis-jenis drugs yang berbeda juga dapat menyebabkan abnormalitas seks, misalnya jenis drugs uppers yang dapat meningkatkan dorongan seksual yang lebih tinggi. Sehingga seringkali mereka tidak menyadari tindakan-tindakan yang telah mereka lakukan hanya untuk memenuhi dorongan seks itu.

Sedangkan jenis drugs downers dapat menurunkan dorongan seksual, maka dari itu biasanya untuk menaikkan dorongan itu pecandu menggunakan drugs jenis uppers.


(Referensi : http://www.google.co.id/hubungan_seksual_abnormal/)

0 komentar:

Post a Comment


Artikel Populer


Copyright © 2009-2012 Arsad 'Adjie' Anto | Powered by Simba.